Model Cone Mendominasi Sepatu High Heels


Model sepatu wanita Cone yang jarang disebut ini sebenarnya mendominasi banyak variasi heel atau tumit pada sepatu high heels. Hanya saja, ketika melihat sepatu wanita bertumit tinggi, selalu diistilahkan dengan high heels. Atau jika tumit tersebut berukuran tipis dan kecil mirip Stiletto, kebanyakan orang lalu cenderung menyebutnya sebagai Stiletto.

Cone sendiri merupakan kosa kata yang berarti kerucut. Sebutan Cone ditujukan untuk wafer berbentuk kerucut yang digunakan sebagai wadah es krim yang sekaligus bisa dimakan oleh konsumen. Sehingga tidak hanya para pembeli, para penjual juga bisa menyajikan es krim dengan cara lebih praktis dan cepat.

Bagaimana Cone bisa menjadi istilah untuk model sepatu high heels ?

Meskipun di beberapa literatur tercatat wafer kerucut untuk wadah es krim tersebut sudah ditemukan di Perancis pada awal 1825, dan di Inggris pada tahun 1888 seperti dijelaskan dalam buku masakan Mrs AB Marshall Cookery Book, tetapi di Amerika Serikat wadah es krim itu baru ditemukan pada  tahun 1912 oleh Frederick Bruckman dari Portland, Oregon. Di masa itu pembuatannya masih dilakukan secara manual dengan tangan, kemudian Bruckman mengembangkan mesin pembuatannya dan mengajukan paten

Popularitas Cone sebagai sebutan yang identik untuk es krim mencapai puncaknya setelah The Joy Ice Cream Cone, sebuah perusahaan di Hermitage, Pennsylvania yang didirikan pada tahun 1917 mulai memproduksi wafer kerucut wadah es krim tersebut secara massal untuk disalurkan ke berbagai wilayah di AS. The Joy Ice Cream Cone memproduksi 1,5 miliar kerucut es krim per tahun sehingga pada tahun 2009 dinyatakan sebagai perusahaan terbesar pembuat kerucut es krim di dunia.

Cone yang semula berarti kerucut, kemudian diadopsi oleh The Joy Ice Cream Cone dan dipopulerkan sebagai es krim yang menjadi konsumsi dalam kehidupan sehari-hari ini kemudian diadopsi oleh kalangan dunia fashion untuk istilah tumit sepatu wanita yang memiliki disain mirip bahkan persis seperti bentuk Cone. Akhirnya, Cone juga menjadi istilah untuk salah satu model sepatu wanita hak tinggi. (Sumber: TipsSepatuWanita. com)


Tags: cone-dominasi-sepatu-high-heels



Artikel terkait :
Sepatu Wanita Hak Rendah, Stylish dan Tanpa Korban
Inilah Stiletto Yang Bikin Wanita Jadi Cantik, Elegan dan Seksi
Perlukah Anda Pakai Stiletto ?
High Heels Yang Jadi Trend 2015
High Heels Untuk Betis Besar
Sesuaikan High Heels dengan Kaki Anda, Bukan Sebaliknya

Sesuaikan High Heels dengan Kaki Anda

memilih sepatu wanita hak tinggi

Sudah banyak artikel tentang tips memilih sepatu wanita hak tinggi ditayangkan di internet, tetapi untuk melakukannya memang diperlukan tips yang lebih bersifat khusus. Pasalnya, selain sepatu hak tinggi atau high heels mampu mendongkrak penampilan penggunanya secara optimal, juga memerlukan penyesuaian untuk memakainya karena resikonya amat besar. Sehingga bentuk kaki pengguna menjadi pertimbangan penting.

Meskipun banyak ahli medis yang menyarankan lebih baik menggunakan sepatu hak sedang atau hak rendah daripada sepatu hak tinggi, tetapi segala saran dan peringatan itu tak pernah menyurutkan niat wanita untuk membeli sepatu hak tinggi. Maklum, high heels memang memiliki pesona dan mampu meningkatkan penampilan seorang wanita, sehingga mereka pun berani mengambil resiko demi high heels.

Pengguna sepatu hak tinggi akan dihadapkan pada resiko pergelangan kaki terkilir, peristiwa ini bisa terjadi setiap saat ketika pengguna kurang berkonsentrasi sehingga kurang tepat menapakkan Top Heel di lantai yang licin. Sangat mungkin pengguna juga mengalami trauma psikologis jika peristiwa itu terjadi di muka publik dan menjadi perhatian serta bahan tertawaan.

Akibatnya, mungkin saat itu adalah terakhir kali high heels tersebut digunakan, selanjutnya akan dilempar ke gudang. Apakah para wanita yang Anda lihat begitu anggun dan nampak nyaman memakai sepatu hak tinggi tidak pernah terjatuh, atau sedikitnya nyaris terjatuh dalam pengalaman mereka selama mereka memakai sepatu berhak tinggi itu ?

Meskipun belum ada penelitian yang khusus dilakukan, bisa diprediksikan mereka pernah terjatuh atau hanya nyaris saja. Tentunya peristiwa itu dialami pada masa awal mereka menggunakan high heels. Keinginan untuk tampil lebih cantik dan mempesona menjadi motivasi utama para wanita beradaptasi dengan si tumit tinggi itu. Sampai akhirnya mereka menjadi terbiasa untuk menggunakannya.

Sepatu hak tinggi yang paling mengundang kekaguman adalah model Stiletto yang memiliki heels kecil dan runcing. Bukan hanya disainnya yang estetik, tapi juga kekaguman itu ditujukan kepada kepiawaian langkah-langkah pengguna Stiletto yang secara jujur harus diakui sulit dipakai itu. Sepatu jenis hak tinggi ini biasanya hanya dipakai untuk acara-acara tertentu, untuk acara pesta atau acara-acara resmi lainnya.

Jika pengguna high heels ini berjalan tertatih-tatih atau wajahnya menampakkan ketegangan karena memendam rasa sakit dan kekhawatiran akan terpeleset, tentu akan mengundang reaksi yang lain. Karena itu, mereka yang tampil di depan publik dengan memakai Stiletto adalah para wanita yang telah memiliki “jam terbang” cukup lama dengan Stiletto.

Gambaran tentang sepatu hak tinggi tersebut tak perlu menyurutkan niat untuk menggunakannya. Ada banyak tips untuk memilih sepatu wanita hak tinggi agar resiko yang tak diinginkan bisa diantisipasi. Wanita yang efisien tak harus belajar langsung dari pengalaman, jika bisa belajar dari pengalaman orang lain, tentunya akan lebih efektif untuk mencapai tahap mahir menggunakan sepatu Stiletto.

Pada umumnya setiap wanita sudah menggunakan sepatu yang memiliki hak meski tidak tinggi, misalnya kitten atau puppy dengan heel yang tebal dan kokoh, top heelnya pun cukup lebar. Mungkin saat memakai untuk pertama kalinya agak terasa canggung, tapi tidak memerlukan waktu lama untuk beradaptasi dengan puppy. Hal ini sebenarnya tidak berbeda dengan menggunakan sepatu hak tinggi. Jika Anda sudah terbiasa memakai sepatu hak sedang, maka tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menyesuaikan diri dengan sepatu hak tinggi.

Kecuali model Wedges, meskipun dikategorikan sebagai high heels tetapi Wedges termasuk aman digunakan karena pada dasarnya tidak memiliki heels, melainkan platform sekaligus sole yang tebal identik dengan ukuran ketinggiannya. Itulah sebabnya Wedges menjadi sepatu favorit wanita, mereka memperoleh efek meninggikan tubuh tanpa harus menanggung resiko sebesar Stiletto.

Hal lain yang penting untuk dipertimbangkan sebelum menggunakan sepatu hak tinggi adalah berat badan Anda. Jika Anda tergolong wanita yang gemuk, sebaiknya ganti pilihan Anda dengan sepatu hak sedang. Sepatu hak sedang juga memiliki beragam model, dengan pilihan yang cermat akan mampu mendukung penampilan Anda menjadi lebih prima. Sementara pilihan sepatu hak tinggi, apalagi model Stiletto, selain tidak sesuai juga sangat beresiko bagi heels untuk menahan beban yang terlalu berat. Akibatnya, pengguna sulit untuk memperoleh keseimbangan.

Tetapi jika keinginan untuk memakai high heels sudah tak bisa dikompromikan, disarankan lebih baik memilih high heels model platform, biasanya heels yang digunakan juga didisain untuk memperoleh keseimbangan secara optimal. Bagi wanita yang bertubuh tambun, high heels model patform ini harus dikombinasikan secara harmonis dengan model gaun yang dipakai dan asesories lainnya.

Meskipun ditawarkan dengan harga murah, jangan tergoda untuk memilih dan membeli high heels yang mengesankan sangat glamour ketika dipakai oleh wanita lain, karena belum tentu akan menimbulkan efek yang sama jika Anda gunakan. Meskipun sepatu hak tinggi memberi efek yang luar biasa pada penampilan seorang wanita, tetapi penampilan itu sesungguhnya adalah kesatuan dari seluruh elemen. Dalam dunia fashion, tidak ada gaun, sepatu atau asesories yang berdiri sendiri, penampilan seseorang ditentukan oleh bagaimana kemampuan estetis dalam menyusun seluruh elemen menjadi sebuah komposisi yang impresif.

Memakai sepatu hak tinggi sangat berbeda dengan memakai sepatu flat atau hak datar. Jika memakai sepatu flat yang ringan dan pas di kaki, efek optimal yang dirasakan pengguna adalah seolah sedang tidak memakai sepatu. Bisa dengan bebas bergerak, melompat-lompat, melakukan gerakan Kung Fu seperti Bruce Lee atau Jet Lee, bahkan memanjat pohon tanpa merasa kesulitan.

Sebaliknya, sepatu hak tinggi memerlukan langkah yang selalu diperhitungkan dan konsentrasi dari penggunanya. Imbalannya adalah penampilan yang anggun, glamour dan kesan keindahan kaki penggunanya. Sepatu hak tinggi juga membuat kaki penggunanya cepat capai karena ujung kaki berada dalam posisi paling bawah, maka beban seluruh tubuh tertumpu pada bagian tersebut.

Sesuaikan sepatu high heels dengan kaki Anda, bukan sebaliknya

Tips ini lebih bertujuan untuk memilih sepatu hak tinggi yang secara teknis diharapkan bisa memberikan kenyamanan bagi penggunanya. Sehingga rasa nyaman itu akan memudahkan konsentrasi sewaktu menggunakannya. Tips ini menyarankan perlunya dipertimbangkan sebelum menjatuhkan pilihan kepada sepasang sepatu Stiletto high heels model klasik dengan ujung runcing yang ingin Anda beli.

Rahasianya adalah perhatikan bentuk kaki Anda, apakah sesuai dengan bentuk high heels yang Anda inginkan atau tidak ?

Tips Sepatu Wanita Hak Tinggi

Pada umumnya ketidaksesuaian antara sepatu dengan bentuk kaki terletak pada ujung sepatu, tepatnya kompisisi antara Vamp di bagian depan dengan Toe Box. Dari sisi disain, ujung sepatu yang runcing memang nampak lebih artistik, terkesan ramping, sehingga banyak wanita yang tertarik dengan disain tersebut. Tetapi masalahnya, tidak semua wanita memiliki bentuk kaki yang sesuai dengan disain Stiletto yang diinginkannya itu.

Berdasarkan pengalaman, setiap menggunakan sepatu baru yang tidak benar-benar pas akan menimbulkan rasa tidak nyaman ketika berjalan,  memar di bagian kaki pada bagian sepatu yang sempit bahkan lecet. Apalagi jika menggunakan sepatu hak tinggi dengan beban seluruh berat badan dipindahkan ke ujung kaki, ketidaknyamanan akibat ukuran yang tidak pas itu akan menjadi berlipat ganda.

Jika kebetulan Anda memiliki kaki type Egypytian yang runcing, atau setidaknya type Greek yang bisa dikompromikan dengan Stiletto, maka Anda cukup beruntung. Karena bisa langsung memakai Stiletto pilihan Anda. Tetapi bagaimana jika kaki Anda tidak bertipe demikian, sementara keinginan untuk menggunakan high heels itu sudah tak tertahankan ?

Hampir semua tips tentang sepatu wanita akan menyarankan untuk mengalihkan pilihan Anda ke high heels yang lain. Misalnya, model pumps atau platform yang kebanyakan ujungnya berbentuk bulat. Dengan bentuk ini seluruh ujung kaki bisa lebih “bernafas” lega. High heels pun bisa dipakai dengan nyaman, tetapi Anda pasti tetap merasa kurang puas, karena harus “kehilangan” Stiletto klassik yang sebenarnya menjadi incaran Anda.

Solusi yang kreatif adalah “membalik” mindset Anda yang mungkin selama ini tidak Anda sadari bahwa sebagai konsumen Anda telah membiarkan diri “didikte” oleh produsen. Pasar sepatu wanita pada dasarnya tidak berbeda dengan pasar produk-produk kreatif lainnya, trend produk cenderung diciptakan oleh produsen. Sebagai konsumen Anda secara tak sadar terpaksa harus mengikuti kehendak produsen.

Jika Anda masih ingin memakai Stiletto idaman Anda, pesanlah secara khusus kepada perajin sepatu yang bisa Anda temui di sentra-sentra kerajinan sepatu. Mereka cukup piawai untuk membuatkan Stiletto sesuai dengan bentuk kaki Anda. Sekaligus kembangkan kreativitas Anda dengan membuat atau menambahkan disain Anda sendiri, sehingga menjadi Stiletto dengan disain yang tidak ada duanya di dunia.

Apa yang Anda peroleh kemudian ? Bukan hanya Stiletto klassik yang sangat unik karena dibuat secara khusus sehingga Anda merasa nyaman memakainya untuk tampil secara optimal, tetapi Anda juga akan merasakan kepuasan yang tidak diperoleh konsumen lain. Masih ada bonus lagi, yakni kepekaan fashion Anda akan bertambah yang pada ujungnya secara keseluruhan juga akan membuat penampilan Anda semakin prima. (Sumber: Tips Sepatu Wanita com)

Tags: sesuaikan-sepatu-high-heels



Artikel terkait :
Sepatu Wanita Hak Rendah, Stylish dan Tanpa Korban
Model Cone Mendominasi Sepatu High Heels

Sepatu Wanita High Heels Untuk Betis Besar


Chunky Platform menjadi trend high heels di dunia fashion 2015 selain karena penampilannya yang inovatif, juga didasarkan pada alasan yang lebih “rasional”, yakni memiliki konstruksi yang mengutamakan aspek kenyamanan dan aspek keamanan. Sedangkan aspek fashionnya diperoleh akibat paralelitas antara tuntutan dunia fashion yang menghendaki kebaruan dengan penampilan Chunky Platform yang bukan hanya baru, tetapi bahkan cenderung ekstrim.

Kelompok konsumen yang paling diuntungkan dengan kehadiran Chunky Platform adalah para wanita yang tergolong memiliki kelebihan berat badan alias
gemuk. Masalah yang mereka hadapi selain beresiko lebih tinggi dan lebih rawan terhadap gangguan kesehatan kaki karena beban yang ditanggung jauh lebih berat, model high heels yang ada selama ini cenderung menampilkan betis yang sudah berukuran besar tersebut menjadi kelihatan lebih besar.

Chungky Heels yang berpenampilan “serba besar” memang menjadi model sepatu wanita yang hampir seluruhnya bertolak belakang dengan model Stiletto. Chunky memiliki ukuran heel yang sama besar dari seat heel hingga top heel, sehingga ketika tampil di dunia fashion kesannya sangat “innocent”. Sementara Stiletto Klasik menggunakan heel hanya sebesar pensil, nyaris mulai dari seat heel sampai top heel yang mengesankan penampilan sangat ramping dan anggun.

Platform yang digunakan sepatu Chunky sangat ekstrim, salah satu stylenya yang populer justru mengadopsi sole sepatu militer secara langsung, sehingga bukan terkesan feminin tetapi justru nampak  “garang”. Sebaliknya, Stiletto Platform menambahkan platformnya dengan sangat cermat dan cenderung disembunyikan untuk menjaga agar reputasinya sebagai ikon kecantikan tidak tercederai, Stiletto terpaksa harus mengaplikasikan platform sebagai tuntutan perkembangan fashion agar bisa menyamai ketinggian heel para kompetitornya.

Sebagai sesama super high heels karena masing-masing menggunakan platform, Stiletto memberikan efek penampilan yang sangat anggun sekaligus dengan resiko yang amat tinggi. Sebaliknya, Chunky memberikan efek keamanan yang tinggi tetapi dari aspek fashion penggunanya terkesan memakai “ganjal kaki” agar nampak lebih tinggi, terutama jika pengguna memiliki kaki yang kecil dan langsing, pada bagian paha ke bawah akan didominasi oleh Chunky.

Karena itu, Chunky Platform paling tepat menjadi high heels untuk betis besar. Tidak hanya dasri aspek fashion, Chunky bisa memberikan kenyamanan dan keamanan secara optimal. Tetapi beberapa wanita yang tidak tergolong gemuk juga memiliki betis besar, meskipun ukuran besar tersebut bersifat relatif, tak urung wanita yang bersangkutan keburu menjadi tidak percaya diri terhadap penampilannya sendiri.

Tips ini bertujuan untuk mengalihkan perhatian orang terhadap betis besar dengan trik “mencegah” orang memperhatikan betis Anda dan mengalihkan perhatian mereka terhadap diri Anda secara keseluruhan. Jadi, selain jenis dan model sepatu, gaun yang Anda pakai juga akan memberi kontribusi terhadap efek yang dikehendaki.

Pada prinsipnya, apa pun jenis dan model sepatu wanita yang Anda pakai akan menjadi bagian dari penampilan Anda secara keseluruhan. Meskipun sepatu hanya menjadi satu unsur pendukung penampilan seorang wanita, tetapi ketika berbicara mengenai fashion, maka semua unsur yang melekat pada tubuh Anda harus diperhitungkan secara cermat.

Antara sepatu dengan kaki pengguna, terutama mulai dari mata kaki (jika ukuran tinggi sepatu tersebut sampai batas mata kaki) sampai betis atau paha (tergantung pada panjang gaun yang dipakai) secara visual merupakan dua bagian berbeda yang kemudian disatukan. Masalahnya, apakah perbedaan antara sepatu dengan kaki pengguna itu perlu dipertajam atau disamarkan ?

Sepatu wanita dengan style close toe berujung runcing dari semua jenis high heels yang biasanya digunakan untuk mempertegas penampilan kaki yang langsing dan panjang, jika digunakan wanita yang memiliki betis besar akan mengakibatkan efek perbandingan tidak seimbang antara sepatu dengan betis pengguna. Akibatnya, betis yang berukuran sedang terkesan menjadi besar. Apalagi betis yang besar akan terkesan menjadi super besar.

Begitu pula dengan flat, lebih lagi jika dipenuhi asesories atau berwarna norak justru “menyuguhkan” betis yang besar untuk menjadi fokus perhatian, karena terjadi efek perbandingan antara sepatu dengan kaki pengguna. Pertama kali perhatian orang akan tertuju pada penampilan sepatu yang “norak” tersebut, tanpa disadari pandangannya akan naik ke atas, lalu berhenti pada betis pemakainya. “Besar amat !” komentarnya dalam hati dan secepat itu pula orang akan menatap wajah Anda, berharap Anda tidak tahu apa yang baru saja dipikirkannya, karena sadar bahwa sikapnya itu kurang sopan.

Chunky Platform yang memiliki konstruksi tinggi dan besar akan memberikan efek bentuk simetris dengan betis yang besar, karena itu tidak terjadi efek perbandingan antara sepatu dengan kaki pengguna. Sehingga perhatian orang menjadi terfokus pada kaki secara keseluruhan, yang terkesan tinggi dan panjang. efek perbandingan antara sepatu dengan kaki pengguna

Efek tersebut akan lebih optimal jika Chungky Platform didesain polos dalam satu warna, misalnya hitam. Kemudian dipadukan dengan rok pendek sedikit dibawah lutut atau kulot polos berwarna sama, juga berwarna hitam. Maka tidak seorang pun yang Anda jumpai akan memandang betis Anda. Jika masih memandangnya, itu pun hanya sekilas karena fokusnya tertuju pada penampilan Anda secara keseluruhan.

Untuk gaun lain atau style Chunky Platform yang berbeda dapat dikombinasikan sesuai selera dan kebutuhan sepanjang tetap dilakukan berdasarkan pertimbangan efek perbandingan antara sepatu dengan kaki tersebut. Jika menggunakan jenis dan style Chunky yang berbeda maka variasi yang dilakukan juga akan menjadi lebih banyak dan beragam, selain itu hal terpenting yang Anda dapat dari Chunky Platform adalah kenyamanan bersepatu dan jaminan keamanan.

Chunky Heels tidak hanya menjadi trend high heels 2015, tetapi juga menambah kekayaan dunia fashion sehingga mampu memberikan apa pun yang Anda butuhkan. Karena itu di era fashion abad 21 seharusnya tidak ada lagi wanita yang kurang percaya diri hanya karena memiliki betis besar. (Sumber: TipsSepatu Wanita com)


Artikel terkait :
Sesuaikan High Heels dengan Kaki Anda, Bukan Sebaliknya
Model Cone Mendominasi Sepatu High Heels

Sepatu High Heels Yang Mulai Jadi Trend 2015

High Heels Yang Mulai Jadi Trend 2015

Sepatu high heels atau hak tinggi selama ini didominasi oleh Stiletto dan model dengan heel berukuran kecil, sehingga sebutan high heels menjadi identik dengan rasa sakit dan kesulitan untuk menjaga keseimbangan di saat menggunakannya. Meskipun demikian, banyak wanita yang ingin memakai high heels dengan ukuran tinggi, karena selain bisa menambah tinggi badan, juga membuat ritme langkah kaki terkesan erotis.

Banyak konsumen wanita yang menyadari bahwa untuk tampil cantik memang membutuhkan pengorbanan. Mereka bisa menerima konsekuensi berupa rasa sakit di kaki ditambah resiko terkilir, bahkan terjatuh di muka umum. Sejak tahun 1950-an. sepatu berukuran tinggi dengan hak kecil yang kemudian dikenal dengan sebutan Stiletto ini dianggap sebagai bagian dari perangkat kecantikan.

Seperti diprediksi Tips Sepatu Wanita. com, ternyata model Chunky dan platform mendapat tempat di hati konsumen. Kedua model tersebut bukan berdiri sendiri-sendiri, melainkan teraplikasi menjadi satu kesatuan. Sehingga tampil benar-benar sebagai sepatu high heels dengan ukuran lebih tinggi dari Stiletto.

Dibandingkan dengan Stiletto, Chunky memiliki tingkat stabilitas yang lebih tinggi karena ukuran heelsnya yang besar, sementara top heelsnya yang cukup luas menjadi penopang yang sangat kokoh bagi berat badan penggunanya. Sedangkan platform di bagian depan menambah ukuran tinggi pengguna tanpa berpengaruh banyak terhadap stabilitasnya

Jika konstruksi pada bagian tumit dengan ujung jari kaki didesain tidak terlalu curam, penggunanya akan dapat memakai dengan nyaman tanpa rasa sakit seperti di saat memakai Stiletto. Kelebihan lain, siapa pun bisa memakai Chunky Platform tanpa harus melakukan latihan lebih dulu, dan hampir tanpa kesulitan. Untuk yang terbiasa memakai sepatu flat hanya akan memerlukan sedikit adaptasi.

Pada awalnya Chunky Platform mulai menjadi trend di kalangan konsumen dengan kelompok usia remaja hingga dewasa. Kecenderungan remaja untuk menyukai sesuatu yang unik dan berbeda ditambah dengan sikapnya yang selalu ingin mencoba hal-hal baru menjadi penyebab mengapa Chunky Platform cepat diterima di kalangan tersebut.

Sementara bagi wanita yang sempat mengalami popularitas model Chunky di tahun 1970-an, kehadiran Chunky lebih dianggap sebagai nostalgia. Sehingga tak merasa canggung untuk ikut memakai Chunky model tahun 2015 yang lebih aplikatif dibandingkan dengan Chunky yang pernah dipakainya di saat masih remaja dulu.

Pada akhir tahun 2014 sudah mulai banyak wanita dewasa yang menggunakan high heels, mereka yang masih terbilang konservatif cenderung menganggap Chunky Platform sebagai produk bersifat kontemporer dibandingkan dengan Stiletto yang memiliki nilai klasik. Sementara para wanita yang suka penampilan modis, masih harus memilah-milah busana yang sesuai sebelum memakai model ini.

Mencermati peluang Chunky Platform yang diperkirakan akan menjadi trend high heels di pasar fashion 2015, maka para desainer menguras habis-habisan kreativitas mereka untuk mendisain model ini dengan berbagai style. Hasilnya, di pasar sepatu wanita kini makin banyak dijumpai Chunky Platform dengan beragam penampilan.  Chunky Heels yang sempat populer di tahun 1970 dan tenggelam sepuluh tahun kemudian, kini tampil kembali dengan sentuhan yang lebih modis.

Jika pola pikir masyarakat fashion di abad 21 setara dengan kemajuan jamannya, maka ada banyak alasan rasional untuk menggantikan Stiletto High Heels dengan Chunky Platform. Selain bisa dipakai tanpa perlu latihan, Chunky Platform juga menjadi salah satu jenis dan model sepatu yang memiliki keunggulan dalam aspek keamanan dan aspek kenyamanan untuk penggunanya



Artikel terkait :
High Heels Untuk Betis Besar
Sesuaikan High Heels dengan Kaki Anda, Bukan Sebaliknya
Model Cone Mendominasi Sepatu High Heels

Perlukah Anda Pakai Stiletto High Heels ?

Sepatu hak tinggi Stiletto

Sepatu hak tinggi model Stiletto adalah sepatu wanita yang paling kontroversial tetapi tetap menjadi favorit para wanita meskipun harus menanggung resiko terjatuh. Bahkan beberapa wanita yang pernah terjatuh tidak pernah merasa jera untuk kembali memakainya. Sehingga jika kita browsing tentang sepatu high heels, selalu akan menemukan artikel tentang tips memakai sepatu high heels model Stiletto yang aman. Karena itu Anda perlu meyakinkan diri sendiri, perlukan pakai Stiletto ? Berikut adalah alasan dan pertimbangannya yang dikutip dari TipsSepatu-Wanita. com

Para wanita yang menjadi konsumen sepatu, sekaligus pasar bagi produsen dan para disainer juga terbelah menjadi dua kelompok. Yakni para wanita yang bersikap kontra terhadap high heels dengan alasan apa pun dan mereka yang menyukai dan menggunakan Stiletto high heels. Meskipun kadang-kadang tak jelas, berapa cm batasan ukuran high heels yang dimaksud. Kedua kelompok tersebut secara obyektif memiliki alasan yang bisa diterima, sepanjang mereka konsisten dengan alasan-alasan mereka.

Jika Anda tidak termasuk dalam salah satu kelompok tersebut, mungkin Anda termasuk dalam kelompok ketiga. Yakni mereka yang terombang-ambing di antara keduanya. Bisa jadi Anda sudah pernah memakai high heels yang bukan model Stiletto, tetapi model Cone dengan tinggi heel sekitar 15 Cm, atau model Wedges dan Prism dengan ukuran yang lebih rendah (mid heels) dan sempat hampir terjatuh, atau bahkan sudah pernah terjatuh. Sehingga meskipun ingin untuk memakainya kembali, tetapi menjadi ragu-ragu karena masih traumatis.

Bisa jadi pula Anda memang belum pernah sama sekali memakai high heels, paling tinggi model Puppy, tetapi sangat ingin memakai sepatu model Stiletto. Karena sering memperoleh informasi mengenai  resiko dan bahaya memakai high heels tersebut terhadap kesehatan kaki, maka Anda membatalkan atau selalu menunda untuk membeli Stiletto high heels.

Sementara di luar sana, akibat semakin terbukanya pasar global dan sengitnya persaingan produsen -  kini semua jenis dan model sepatu wanita cenderung dijual dengan harga semakin murah, bahkan dengan kualitas sepatu yang  tetap terpelihara. Pemasarannya pun dilakukan semakin gencar melalui berbagai media, khususnya melalui internet agar konsumen bisa lebih mudah untuk membelinya secara online.

Artikel ini tidak berpihak kepada para dokter atau kalangan medis, juga tidak berpihak pada produsen sepatu atau para disainer high heels, melainkan pada kenyataan bahwa sepatu high heels memang bisa membuat wanita tampil mempesona, tetapi di saat yang sama juga menyimpan bahaya. Seberapa pun alasan positif dan negatif yang bisa diberikan akan sama banyaknya, dan nota bene juga akan sia-sia karena keputusan terakhir ada di tangan Anda.

Sebelum memutuskan untuk memilih Stiletto high heels, disarankan untuk lebih dulu benar-benar memahami “Hukum High Heels” :
- Stiletto high heels merupakan kesatuan dari dua sisi yang saling bertentangan : pesona versus resiko, masing-masing selalu memiliki intensitas yang sama berbanding dengan ukuran ketinggiannya.

Jadi, semakin tinggi ukuran high heels yang Anda pakai, maka Anda akan tampil lebih mempesona dan menanggung resiko lebih besar. Sebaliknya jika Anda memakai low heels atau sepatu hak rendah, penampilan Anda akan kurang atau tidak begitu mempesona, tetapi resiko yang Anda hadapi juga lebih sedikit. Khususnya Stiletto tahu persis  kecenderungan dan  apa yang diinginkan oleh para wanita,  memberikannya dan meminta konsekuensi yang selalu setara.

Jika memang Stiletto high heels sedemikian berbahaya dan sangat merusak kesehatan, mengapa Stiletto dari tahun ke tahun tetap eksis ? Bahkan semakin dianggap sebagai sepatu yang berbahaya, maka akan semakin menaikkan nilai eksklusifnya ? Posisinya yang istimewa dan unik, yaitu selalu berada di tengah-tengah dua pihak: kalangan medis dan kalangan fashion membuat Stiletto menjadi obyek perbincangan yang selalu aktual dan tidak pernah usai.

Produsen dan disainer memanfaatkan momentum tersebut dengan secara berkala merilis style Stiletto terbaru. Hal ini pun tak akan bisa terjadi secara berkesinambungan tanpa direaksi positif oleh pasar, yakni para wanita yang menjadi konsumen. Entah membelinya dengan pertimbangan fashion, atau yang hanya  ikut-ikutan ingin tampil lebih menarik tanpa bekal strategi yang cukup untuk memanfaatkan Stiletto high heels secara optimal.

Kesimpulannya, jika Anda ingin tampil mempesona tetapi tidak mau menerima resiko sama sekali adalah hal yang tidak mungkin bisa dilakukan. Tidak pernah ada seorang wanita berpenampilan elegant, cantik dan seksi tanpa pengorbanan. Sama halnya dengan seorang wanita ingin memiliki tubuh yang langsing, tetapi tidak
bersedia melakukan diet karena tidak bisa menahan nafsu makannya yang tidak terkendali.

Kelak apa pun keputusan Anda juga masih akan melahirkan masalah baru. Jika misalnya Anda memilih menggunakan high heels dengan ukuran tinggi setara model Stiletto - masalahnya kemudian adalah bagaimana cara menggunakannya secara aman sehingga resikonya dapat ditekan seminimal mungkin ?
Juga ketika Anda memutuskan tidak menggunakan high heels, masalah yang pertama muncul adalah seberapa tinggi ukuran heels yang paling tepat ? Apakah Anda merasa cukup puas dan percaya diri untuk bisa tampil optimal seperti mereka yang menggunakan high heels model Stiletto ?

Bahkan jika Anda menolak untuk menggunakan kedua jenis sepatu tersebut, baik high heels atau sepatu flat, tetapi memilih yang paling tidak beresiko karena sudah terbiasa Anda pakai sehari-hari : sandal jepit. Ini pun akan melahirkan masalah susulan berikutnya, cukup “cuek”-kah Anda setiap kali ada orang yang melirik kaki Anda ketika sedang berjalan di mal atau memasuki tempat-tempat yang bersifat resmi ?

Pada  hakekatmya korelasi antara manfaat dan resiko tidak hanya berlaku dalam hal memilih sepatu, tetapi “hukum high heels” tersebut juga berlaku di seluruh aspek kehidupan. Manusia memiliki kebebasan untuk menentukan salah satu dari berbagai pilihan, apa pun pilihannya akan selalu memiliki manfaat dan resiko dengan intensitas sama. Sikap selalu ragu-ragu atau sulit menentukan pilihan adalah pencerminan kurangnya pengenalan terhadap kapasitas diri sendiri, sehingga sulit mengukur seberapa besar batas-batas kemampuan untuk menanggung resiko atas pilihan tertentu.

Sebelum memutuskan satu pilihan, awali lebih dulu dengan mengenali kapasitas diri Anda sendiri terkait pilihan tersebut. Selanjutnya tinggal memutuskan, apakah Anda akan menggunakan Stiletto high heels, atau sebaliknya memastikan tidak akan menggunakannya. Maka apa pun pilihan itu akan sama baiknya, karena yang terpenting bahwa pilihan tersebut diputuskan berdasarkan kesadaran terhadap kapasitas diri sendiri, untuk diri sendiri dan sama sekali bukan untuk orang lain.



Artikel terkait :
Sesuaikan High Heels dengan Kaki Anda, Bukan Sebaliknya
Model Cone Mendominasi Sepatu High Heels

Inilah Stiletto High Heels Yang Bikin Wanita Jadi Lebih Cantik, Elegan dan Seksi

Stiletto Yang Bikin Wanita Jadi Lebih Cantik, Elegan dan Seksi

Stiletto adalah sepatu wanita hak tinggi yang paling populer di dunia fashion karena secara riel mampu meningkatkan penampilan seorang wanita. Nama Stiletto diadopsi dari nama pisau belati yang memiliki bentuk tipis dan runcing pada bagian ujungnya. Pisau tipis ini digunakan untuk menusuk lawan melalui celah-celah baju besi yang terlalu sempit ditembus dengan pedang.

Stiletto dikembangkan di Italia pada abad ke 14 sebagai pelengkap senjata untuk berperang. Hak stiletto memang berbentuk mirip dengan pisau belati tersebut dengan ciri khas terbuat dari logam, berbentuk lurus dari pangkal tumit dan meruncing pada bagian ujungnya yang menapak ke lantai.

Kapan sepatu wanita berhak tinggi mirip pisau belati itu diperkenalkan dan mulai menggeser posisi sepatu hak rendah dan flat ?

Meskipun seringkali disebutkan bahwa Stiletto dirancang oleh Andre Perugia pada tahun 1906 versi Wikipedia, kalangan mode percaya bahwa model sepatu hak tinggi seperti Stiletto sudah ada sejak akhir abad 19, bahkan jauh sebelum itu sepatu berhak tinggi sudah digunakan oleh pria dan wanita di kalangan kerajaan di Eropah.. Diperkirakan, Andre Perugia adalah disainer yang pertama kali mendokumentasikan karyanya berupa sepatu berhak tinggi itu dan menamainya sebagai Stiletto.

Sebagian kalangan justru berpendapat bahwa penemu pertama model Stiletto heels adalah Roger Vivier, Disainer Fashion dari Perancis pada tahun 1954. Beda pendapat itu hingga kini masih berlanjut, tetapi tidak mempengaruhi kreativitas para disainer dan minat para wanita terhadap Stiletto.

Sepatu wanita hak tinggi Stiletto mulai dikenal secara luas setelah dipublikasikan pada tahun 1959 di Majalah New Statesman. Meskipun dalam perkembangan disain sepatu bermunculan hak tinggi dalam berbagai model dan gaya, Stiletto tetap memiliki keanggunan dan nilai klassik seperti pada disain awalnya, yaitu hak terbuat dari logam yang tipis dan kuat dengan ujung runcing.

Bagaimana bentuk dan berapa ukuran tinggi hak Stiletto ?

Kalangan fashion Italia menganggap bahwa sepatu yang memiliki hak berukuran di atas 8,9 Cm baru boleh dikategorikan sebagai high heels. Untuk kategori Stiletto ukuran ujung hak yang menapak ke lantai tidak boleh memiliki diameter lebih dari 1 Cm. sepatu wanita yang memiliki hak di bawah 6,4 Cm dianggap sebagai sepatu Hak Rendah, biasanya disebut Kitten Heels. Antara 6,4 Cm - 8,9 Cm dianggap sebagai sepatu yang memiliki Hak Sedang,

Sejak kehadiran dan dalam perkembangannya, definisi untuk bentuk dan ukuran tinggi hak sepatu agar bisa dikategorikan sebagai Stiletto mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Pada awal 1930-an tinggi hak Stiletto dapat bervariasi antara 2,5 cm sampai 25 cm atau lebih, diameter pada ujung yang menapak ke lantai memiliki diameter kurang dari 1 cm.

Definisi Stiletto model Italia yang populer dari akhir 1950-an dan awal 1960-an mirip dengan definisi sebelumnya, tetapi lebih menekankan pada hak dari logam yang berbentuk lurus sampai pada pangkal tumit dengan ujung yang menapak ke lantai berdiameter tidak boleh lebih dari 1 cm. Di era tersebut mulai timbul kecenderungan hak yang didisain agak melebar ketika mendekati tumit.

Pada pertengahan tahun 1960 Stiletto dengan definisi tersebut mulai sulit ditemukan. Banyak produsen yang mulai memasarkan sepatu wanita berhak tinggi yang tidak terbuat dari logam, kebanyakan dari bahan plastik dengan bentuk melebar ke atas sampai penuh ke tumit. Jika ada unsur logam yang digunakan semata-mata didasari pertimbangan untuk memperkuat hak dalam menahan beban. Tetapi mereka tetap mempertahankan bentuk ujung hak yang runcing, meskipun tidak selalu berdiameter di bawah 1 Cm.

Pada perkembangan selanjutnya hingga saat ini, definisi Stiletto nyaris hanya terbatas pada pengertian sepatu berhak tinggi. Popularitas Stiletto sebagai high heels yang anggun dan klasik, yang nota bene mampu secara riel mendongkrak penampilan seorang wanita menjadi seksi dan anggun, membuatnya menjadi idaman setiap wanita. Di satu sisi, pasar Stiletto pun lalu berkembang menjadi sangat luas. Tetapi di saat yang sama, untuk memakai Stiletto di banyak kesempatan diperlukan ketrampilan tertentu. Hal ini tentu saja sangat berbeda dengan mewujudkan keinginan untuk menggantikan sepatu yang lama, kemudian membeli dan memakai sepatu baru.

Produsen yang mencermati kecenderungan konsumen tersebut lalu menyiasati dengan “berkompromi” dalam memproduksi Stiletto. Walhasil, sepatu wanita hak tinggi yang berdefinisi Stiletto semakin jarang ditemukan, digantikan dengan “Stiletto”dengan berbagai berbagai disain dan ukuran tinggi yang jika nampak cukup tinggi dan lebih mudah digunakan, lalu dipasarkan sebagai Stiletto. Heel, heel breast dan top heel adalah bagian yang paling banyak mengalami modifikasi.

Perkembangan teknologi dan kreativitas para disainer berperan sangat besar dalam menciptakan “revolusi” pada jenis dan model sepatu wanita, dari Stiletto klasik menjadi  Stiletto kontemporer yang bisa digunakan wanita dari berbagai kalangan, dari berbagai profesi dan dengan beragam harga dari yang paling murah sampai paling mahal. Pengertian dan pemahaman terhadap Stiletto pun turut mengalami perubahan. Kini, asalkan sepasang sepatu memiliki hak yang cukup tinggi, maka sudah pantas disebut sebagai “Stiletto”.

Jika Anda menghendaki definisi yang tepat untuk Stiletto,  maka hampir setiap Stiletto yang dipasarkan baik secara online atau dijual di toko sepatu wanita konvensional saat ini bukan lagi termasuk dalam definisi Stiletto seperti rancangan Andre Perugia pada tahun 1906,  mungkin juga sudah tidak lagi sesuai dengan definisi Stiletto di tahun 1930-an. Perkembangan industri yang terkorelasi dengan tuntutan konsumen dari tahun ke tahun telah melahirkan beragam Stiletto yang jauh berbeda dari nenek moyangnya.

Dengan mencermati sebagian kecil sepatu wanita hak tinggi atau high heels yang lebih sering ditawarkan sebagai Stiletto, definisi Stiletto akan cenderung ditentukan oleh konsumen. Bukan oleh kebanyakan disainer Stiletto pada tahun 1930-an hingga tahun 1960-an. Apakah hal ini akan menggeser kedudukan Stiletto yang pertama kali diperkenalkan ?

Sikap realistis yang tidak menutup mata terhadap kehadiran Stiletto saat ini dan mungkin dengan disain dan bahan lebih sesuai dengan perkembangan pasar, sementara di sisi yang sama tidak mengurangi nilai Stiletto yang berdefinisikan Andre Perugia adalah menempatkan kedua Stiletto tersebut dalam kelas yang sama tetapi dengan klasifikasi yang berbeda.

Kalangan fashion bisa menyebut sepatu wanita hak tinggi atau high heels yang didisain berdasarkan definisi awalnya sebagai “Stiletto Klassik”, sedangkan sepatu wanita hak tinggi atau high heels yang ditawarkan di pasaran dengan berbagai ragam model, juga dengan beragam bahan dan warna sebagai “Stiletto Kontemporer”. Tetapi tetap saja, keduanya tergolong  bukan sepatu yang aman untuk digunakan.

Mengapa demikian ? Mencermati bahwa definisi Stiletto yang tidak pernah berubah dari masa ke masa, pada hakekatnya definisi yang bersifat mendasar terletak pada hak tinggi yang digunakan. Ukuran tingginya mungkin bervariasi, tetapi rata-rata di atas 8,9 Cm yang lebih cenderung didasarkan pada anggapan bahwa hak Stiletto lebih tinggi dari sepatu biasa.

Alasan lain, “Stiletto Kontemporer” merupakan produk massal sesuai dengan tuntutan pasar yang luas. Setiap wanita sesuai dengan kodrat dan nalurinya untuk bisa berpenampilan lebih cantik, kini bisa memilih sepatu wanita hak tinggi dengan beragam model yang bisa dipadukan dengan pakaian yang sesuai untuk digunakan di berbagai kesempatan. Perkembangan ini juga mengangkat kedudukan “Stiletto Klassik” menjadi sepatu yang tidak bisa dipakai oleh setiap orang, karena lebih cenderung merupakan karya seni yang membutuhkan perlakuan dengan penuh kehati-hatian.

Sedangkan bentuk hak Stiletto mengalami banyak perubahan dari tahun ke tahun. Perubahan itu dilakukan oleh produsen dengan berbagai pertimbangan, tetapi selalu bisa diterima oleh konsumen. Artinya, meskipun menyimpang dari definisi sebelumnya, tetapi sepatu wanita berhak tinggi atau high heels ini masih selalu diterima dan diakui sebagai “Stiletto”.

Kini setiap “Stiletto” bisa dipakai secara langsung dan nyaman, juga lebih aman untuk berbagai kesempatan. Sedangkan untuk menggunakan “Stiletto Klassik” masih diperlukan latihan dan tidak bisa digunakan di berbagai kesempatan, hanya pada kesempatan tertentu dan disamping itu masih memerlukan paduan gaun yang sesuai agar menciptakan efek yang anggun dan berkelas. (Sumber:  Tips Sepatu Wanita. com)


Artikel terkait :
Sesuaikan High Heels dengan Kaki Anda, Bukan Sebaliknya
Model Cone Mendominasi Sepatu High Heels

Sepatu Wanita Low Heels, Stylish dan Tanpa Korban


Sepatu wanita hak rendah tidak pernah dituduh mengakibatkan jatuhnya korban seperti high heels dan flat, bahkan sejak abad 16 sudah lebih dulu menjadi sepatu fashion. Meskipun semua sepatu yang memiliki hak diklasifikasikan sebagai high heels, tetapi setiap model memiliki tinggi tumit yang berbeda-beda, sehingga klasifikasi high heels dibagi menjadi tiga, yaitu high heels atau hak tinggi, mid heel atau hak sedang dan low heels atau hak rendah. Sedangkan sebutan hak datar atau flat ditujukan untuk sepatu yang memiliki hak dibawah low heels atau sama sekali tidak memiliki hak.

Disebut high heels apabila sepatu didesain dengan konstruksi pada bagian tumit lebih tinggi dibandingkan dengan telapak kaki bagian depan. Sepatu yang tinggi karena memiliki sol tebal atau platform, tidak termasuk sebagai high heels jika di bagian tumitnya rata seperti sepatu hak datar. Tetapi bila high heels menggunakan platform, maka ketinggiannya bisa mencapai ukuran maksimal.

Apa kelebihan sepatu hak rendah dibandingkan dengan hak tinggi dan hak datar ?

Tak bisa dipungkiri bahwa high heels, terutama Stiletto tetap menjadi primadona sepatu wanita dan prioritas pilihan untuk tampil elegan sekaligus seksi. Tapi juga tak bisa disangkal bahwa Stiletto high heels mengandung resiko paling besar, mulai dari kemungkinan terkilir hingga cedera pada beberapa bagian kaki yang seharusnya bukan untuk menahan beban seluruh badan pemakainya.

Kehadiran chunky heels dan platform yang menunjukkan tanda-tanda akan menjadi trend terutama oleh para pengguna sepatu di kalangan remaja memang menjadi ancaman bagi Stiletto. Tetapi sebaliknya pula justru menempatkan Stiletto high heels pada posisi yang semakin eksklusif. Karena hanya mampu dipakai oleh wanita yang benar-benar menginginkan penampilan optimal dengan menanggung segala resiko.

Sejak kehadiran Stiletto kemudian disusul dengan berbagai style high heels di dunia fashion, kalangan medis menemukan banyak kasus gangguan kesehatan kaki yang disebabkan karena pemakaian high heels. Mulai dari penyebab nyeri mulai dari ujung jari kaki, nyeri lutut kaki, nyeri punggung atas sampai sakit kepala. Bahkan hasil penelitian terakhir memungkinkan untuk menjadikan high heel sebagai “tersangka” yang menyebabkan jatuhnya korban-korban osteoarthritis.

Berdasarkan fakta bahwa high heels menjadi penyebab gangguan kesehatan, tentunya jika dipertentangkan secara diametral, maka sepatu hak datar atau flat adalah sepatu yang paling sehat. Tetapi kenyataannya juga tidak, hasil penelitian yang dilakukan kalangan medis menemukan bahwa sepatu flat yang benar-benar rata dengan permukaan lantai, setiap digunakan melangkah tidak bisa menyerap beban berat tubuh penggunanya secara memadai.

Sepatu flat yang tidak dilengkapi dengan bantalan kaki di bagian tumit itu dapat menyebabkan otot-otot kaki, tulang belakang kaki di bagian bawah, pembuluh darah dan sendi bagian kaki harus menerima beban lebih banyak. Sehingga dalam jangka panjang para pengguna sepatu hak datar beresiko mengalami kram, nyeri otot dan sakit punggung, serta masalah pada persendian lutut.

Meskipun hasil penelitian itu menjadikan sepatu wanita dari jenis high heels sampai ke flat sebagai “tersangka” utama, pada kenyataannya tak pernah ditemukan kenaikan statistik yang mencolok dari para korban sepatu high heels maupun sepatu flat. Karena kedua jenis sepatu tersebut bagi wanita modern tidak secara mutlak difungsikan sebagai alas kaki, melainkan sebagai perangkat fashion.

Karena itu dalam kenyataan sehari-hari tidak pernah kita jumpai seorang wanita yang selalu memakai Stiletto high heels sejak dari bangun tidur, saat sedang  mandi, berangkat bekerja sampai malam harinya masuk kembali ke kamar tidur dengan menggunakan sepatu yang sama. Secara naluriah jika pengguna high heels merasakan sakit pada kakinya, maka dia akan segera mengistirahatkannya, entah dengan cara apa dan kesempatan yang bagaimana.

Sedangkan berdasarkan pertimbangan fashion, tidak berarti bahwa yang namanya sepatu harus selalu dipakai di kaki. Di luar kalangan fashion banyak yang kurang memahami, meskipun sepatu wanita hanya terdiri dari dua jenis, yaitu hak tinggi dan hak datar, tetapi aplikasi model dan stylenya mencapai ratusan ribu bahkan jutaan. Masing-masing aplikasi tersebut mempunyai padanan busana yang berbeda-beda untuk ditampilkan pada kesempatan yang berbeda pula.

Lalu bagaimana jenis dan model sepatu wanita yang paling nyaman dan aman, tetapi juga fashioned ?

Pilihan utamanya adalah semua jenis sepatu hak rendah atau Low Heels. Meskipun awalnya tidak pernah dikategorikan dan disebut Low Heels, sepatu jenis ini sudah menjadi sepatu fashion sejak abad 16. Desainnya memang berbeda dengan Low Heels di masa kini karena disesuaikan dengan bahan-bahan sepatu yang ada di masa itu, tetapi unsur-unsur estetikanya masih memancarkan pesona.

Jenis sepatu hak rendah atau low heels memiliki rentang ketinggian hak antara 3,5 Cm sampai 6,35 Cm. Ukuran terendah 3,5 Cm tersebut didasarkan pada ukuran rata-rata terendah dari kebanyakan Kitten Heels, yakni model sepatu yang identik sebagai Low Heels. Kitten Heels dirancang untuk para gadis remaja dengan tujuan agar lebih dulu terbiasa menggunakan hak terendah, sehingga jika  mereka dewasa dan ingin menggunakan sepatu dengan hak yang lebih tinggi tidak akan merasa canggung dan bisa memelihara keseimbangan dengan lebih baik.

Sedangkan batas hak atau heels pada rentang tertinggi 6,35 Cm didasarkan pada kategori yang digunakan oleh Gucci dan Jimmy Choo. Beberapa rumah mode dan desainer memiliki ukuran-ukuran berbeda untuk kategori Low Heels, meskipun tak berselisih banyak. Tinggi hak mulai 6,36 Cm hingga 8,89 Cm merupakan wilayah yang dimiliki jenis sepatu Mid Heels atau Hak Sedang. Selebihnya masuk dalam kategori High Heels.

Sepatu wanita hak rendah atau Low Heels yang didesain dengan model dan style apa pun,  konstruksinya akan selalu berdampak mendistribusikan berat badan pemakainya secara merata ke seluruh telapak kaki. Selain itu Low Heels pada umumnya memiliki kestabilan yang tinggi, sehingga pemakainya dapat melakukan aktivitas lebih beragam tanpa merasa kesulitan dan khawatir kakinya terkilir.

Tingkat kestabilan Low Heels tergantung pada aplikasi modelnya. Heels milik Kitten lebih memerlukan penguasaan keseimbangan dari penggunanya dibandingkan jika menggunakan heels milik Spool. Tetapi jika diaplikasikan dengan heels milik Chungky, tingkat kestabilannya bisa mencapai titik optimal, meskipun di sisi lain aspek fashionnya harus lebih ditekankan pada padanan busana secara keseluruhan.

Tetapi jika Anda bukan termasuk wanita yang terlalu memperhatikan fashion, Low Heels memiliki banyak style dan model yang bisa dipilih untuk mendukung Anda tetap berpenampilan fashioned di setiap kesempatan. Meskipun mungkin tidak optimal, tapi menjamin Anda tidak dianggap ketinggalan jaman.

Jika Anda penyuka fashion, keputusan untuk memilih Low Heels akan berdampak memfokuskan pula pula pilihan busana untuk padanannya. Hal ini juga akan membuat Anda lebih efektif melakukan pilihan dan mengkombinasikan Low Heels untuk mendapatkan efek fashion secara optimal.



Artikel terkait :
High Heels Untuk Betis Besar
Sesuaikan High Heels dengan Kaki Anda, Bukan Sebaliknya
Model Cone Mendominasi Sepatu High Heels