Stiletto adalah sepatu wanita hak tinggi yang paling populer di dunia fashion karena secara riel mampu meningkatkan penampilan seorang wanita. Nama Stiletto diadopsi dari nama pisau belati yang memiliki bentuk tipis dan runcing pada bagian ujungnya. Pisau tipis ini digunakan untuk menusuk lawan melalui celah-celah baju besi yang terlalu sempit ditembus dengan pedang.
Stiletto dikembangkan di Italia pada abad ke 14 sebagai pelengkap senjata untuk berperang. Hak stiletto memang berbentuk mirip dengan pisau belati tersebut dengan ciri khas terbuat dari logam, berbentuk lurus dari pangkal tumit dan meruncing pada bagian ujungnya yang menapak ke lantai.
Kapan sepatu wanita berhak tinggi mirip pisau belati itu diperkenalkan dan mulai menggeser posisi sepatu hak rendah dan flat ?
Meskipun seringkali disebutkan bahwa Stiletto dirancang oleh Andre Perugia pada tahun 1906 versi Wikipedia, kalangan mode percaya bahwa model sepatu hak tinggi seperti Stiletto sudah ada sejak akhir abad 19, bahkan jauh sebelum itu sepatu berhak tinggi sudah digunakan oleh pria dan wanita di kalangan kerajaan di Eropah.. Diperkirakan, Andre Perugia adalah disainer yang pertama kali mendokumentasikan karyanya berupa sepatu berhak tinggi itu dan menamainya sebagai Stiletto.
Sebagian kalangan justru berpendapat bahwa penemu pertama model Stiletto heels adalah Roger Vivier, Disainer Fashion dari Perancis pada tahun 1954. Beda pendapat itu hingga kini masih berlanjut, tetapi tidak mempengaruhi kreativitas para disainer dan minat para wanita terhadap Stiletto.
Sepatu wanita hak tinggi Stiletto mulai dikenal secara luas setelah dipublikasikan pada tahun 1959 di Majalah New Statesman. Meskipun dalam perkembangan disain sepatu bermunculan hak tinggi dalam berbagai model dan gaya, Stiletto tetap memiliki keanggunan dan nilai klassik seperti pada disain awalnya, yaitu hak terbuat dari logam yang tipis dan kuat dengan ujung runcing.
Bagaimana bentuk dan berapa ukuran tinggi hak Stiletto ?
Kalangan fashion Italia menganggap bahwa sepatu yang memiliki hak berukuran di atas 8,9 Cm baru boleh dikategorikan sebagai high heels. Untuk kategori Stiletto ukuran ujung hak yang menapak ke lantai tidak boleh memiliki diameter lebih dari 1 Cm. sepatu wanita yang memiliki hak di bawah 6,4 Cm dianggap sebagai sepatu Hak Rendah, biasanya disebut Kitten Heels. Antara 6,4 Cm - 8,9 Cm dianggap sebagai sepatu yang memiliki Hak Sedang,
Sejak kehadiran dan dalam perkembangannya, definisi untuk bentuk dan ukuran tinggi hak sepatu agar bisa dikategorikan sebagai Stiletto mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Pada awal 1930-an tinggi hak Stiletto dapat bervariasi antara 2,5 cm sampai 25 cm atau lebih, diameter pada ujung yang menapak ke lantai memiliki diameter kurang dari 1 cm.
Definisi Stiletto model Italia yang populer dari akhir 1950-an dan awal 1960-an mirip dengan definisi sebelumnya, tetapi lebih menekankan pada hak dari logam yang berbentuk lurus sampai pada pangkal tumit dengan ujung yang menapak ke lantai berdiameter tidak boleh lebih dari 1 cm. Di era tersebut mulai timbul kecenderungan hak yang didisain agak melebar ketika mendekati tumit.
Pada pertengahan tahun 1960 Stiletto dengan definisi tersebut mulai sulit ditemukan. Banyak produsen yang mulai memasarkan sepatu wanita berhak tinggi yang tidak terbuat dari logam, kebanyakan dari bahan plastik dengan bentuk melebar ke atas sampai penuh ke tumit. Jika ada unsur logam yang digunakan semata-mata didasari pertimbangan untuk memperkuat hak dalam menahan beban. Tetapi mereka tetap mempertahankan bentuk ujung hak yang runcing, meskipun tidak selalu berdiameter di bawah 1 Cm.
Pada perkembangan selanjutnya hingga saat ini, definisi Stiletto nyaris hanya terbatas pada pengertian sepatu berhak tinggi. Popularitas Stiletto sebagai high heels yang anggun dan klasik, yang nota bene mampu secara riel mendongkrak penampilan seorang wanita menjadi seksi dan anggun, membuatnya menjadi idaman setiap wanita. Di satu sisi, pasar Stiletto pun lalu berkembang menjadi sangat luas. Tetapi di saat yang sama, untuk memakai Stiletto di banyak kesempatan diperlukan ketrampilan tertentu. Hal ini tentu saja sangat berbeda dengan mewujudkan keinginan untuk menggantikan sepatu yang lama, kemudian membeli dan memakai sepatu baru.
Produsen yang mencermati kecenderungan konsumen tersebut lalu menyiasati dengan “berkompromi” dalam memproduksi Stiletto. Walhasil, sepatu wanita hak tinggi yang berdefinisi Stiletto semakin jarang ditemukan, digantikan dengan “Stiletto”dengan berbagai berbagai disain dan ukuran tinggi yang jika nampak cukup tinggi dan lebih mudah digunakan, lalu dipasarkan sebagai Stiletto. Heel, heel breast dan top heel adalah bagian yang paling banyak mengalami modifikasi.
Perkembangan teknologi dan kreativitas para disainer berperan sangat besar dalam menciptakan “revolusi” pada jenis dan model sepatu wanita, dari Stiletto klasik menjadi Stiletto kontemporer yang bisa digunakan wanita dari berbagai kalangan, dari berbagai profesi dan dengan beragam harga dari yang paling murah sampai paling mahal. Pengertian dan pemahaman terhadap Stiletto pun turut mengalami perubahan. Kini, asalkan sepasang sepatu memiliki hak yang cukup tinggi, maka sudah pantas disebut sebagai “Stiletto”.
Jika Anda menghendaki definisi yang tepat untuk Stiletto, maka hampir setiap Stiletto yang dipasarkan baik secara online atau dijual di toko sepatu wanita konvensional saat ini bukan lagi termasuk dalam definisi Stiletto seperti rancangan Andre Perugia pada tahun 1906, mungkin juga sudah tidak lagi sesuai dengan definisi Stiletto di tahun 1930-an. Perkembangan industri yang terkorelasi dengan tuntutan konsumen dari tahun ke tahun telah melahirkan beragam Stiletto yang jauh berbeda dari nenek moyangnya.
Dengan mencermati sebagian kecil sepatu wanita hak tinggi atau high heels yang lebih sering ditawarkan sebagai Stiletto, definisi Stiletto akan cenderung ditentukan oleh konsumen. Bukan oleh kebanyakan disainer Stiletto pada tahun 1930-an hingga tahun 1960-an. Apakah hal ini akan menggeser kedudukan Stiletto yang pertama kali diperkenalkan ?
Sikap realistis yang tidak menutup mata terhadap kehadiran Stiletto saat ini dan mungkin dengan disain dan bahan lebih sesuai dengan perkembangan pasar, sementara di sisi yang sama tidak mengurangi nilai Stiletto yang berdefinisikan Andre Perugia adalah menempatkan kedua Stiletto tersebut dalam kelas yang sama tetapi dengan klasifikasi yang berbeda.
Kalangan fashion bisa menyebut sepatu wanita hak tinggi atau high heels yang didisain berdasarkan definisi awalnya sebagai “Stiletto Klassik”, sedangkan sepatu wanita hak tinggi atau high heels yang ditawarkan di pasaran dengan berbagai ragam model, juga dengan beragam bahan dan warna sebagai “Stiletto Kontemporer”. Tetapi tetap saja, keduanya tergolong bukan sepatu yang aman untuk digunakan.
Mengapa demikian ? Mencermati bahwa definisi Stiletto yang tidak pernah berubah dari masa ke masa, pada hakekatnya definisi yang bersifat mendasar terletak pada hak tinggi yang digunakan. Ukuran tingginya mungkin bervariasi, tetapi rata-rata di atas 8,9 Cm yang lebih cenderung didasarkan pada anggapan bahwa hak Stiletto lebih tinggi dari sepatu biasa.
Alasan lain, “Stiletto Kontemporer” merupakan produk massal sesuai dengan tuntutan pasar yang luas. Setiap wanita sesuai dengan kodrat dan nalurinya untuk bisa berpenampilan lebih cantik, kini bisa memilih sepatu wanita hak tinggi dengan beragam model yang bisa dipadukan dengan pakaian yang sesuai untuk digunakan di berbagai kesempatan. Perkembangan ini juga mengangkat kedudukan “Stiletto Klassik” menjadi sepatu yang tidak bisa dipakai oleh setiap orang, karena lebih cenderung merupakan karya seni yang membutuhkan perlakuan dengan penuh kehati-hatian.
Sedangkan bentuk hak Stiletto mengalami banyak perubahan dari tahun ke tahun. Perubahan itu dilakukan oleh produsen dengan berbagai pertimbangan, tetapi selalu bisa diterima oleh konsumen. Artinya, meskipun menyimpang dari definisi sebelumnya, tetapi sepatu wanita berhak tinggi atau high heels ini masih selalu diterima dan diakui sebagai “Stiletto”.
Kini setiap “Stiletto” bisa dipakai secara langsung dan nyaman, juga lebih aman untuk berbagai kesempatan. Sedangkan untuk menggunakan “Stiletto Klassik” masih diperlukan latihan dan tidak bisa digunakan di berbagai kesempatan, hanya pada kesempatan tertentu dan disamping itu masih memerlukan paduan gaun yang sesuai agar menciptakan efek yang anggun dan berkelas. (Sumber: Tips Sepatu Wanita. com)
Artikel terkait :
Sesuaikan High Heels dengan Kaki Anda, Bukan Sebaliknya
Model Cone Mendominasi Sepatu High Heels
0 komentar:
Posting Komentar